Selasa, 27 November 2012

laporan Biopi


IV.           TINGKAT KEMATANGAN GONAD

4.1.    Tinjauan Pustaka
  Tingkat Kematangan Gonad (TKG) adalah tahap-tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Pencatatan tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dengan yang tidak (Affandi  et al.  2007).
Tingkat  kematangan gonad dapat  dipergunakan sebagai  penduga status  reproduksi ikan, ukuran  dan umur pada  saat pertama  kali matang  gonad,  proporsi jumlah  stok  yang  secara produktif  matang  dengan pemahaman  tentang  siklus reproduksi bagi suatu populasi  atau  spesies  (Nielson, 1983).
Pada pembenihan buatan, telur dan sperma diperoleh dengan cara pembedahan organ gonad dan diharapkan dengan cara ini dapat meningkatkan produksi benih karena keseluruhan isi gonad dapat termanfaatkan. Kemampuan reproduksi abalone pada dasarnya ditentukan oleh kualitas telur  terutama ukuran dan komposisi biokimianya (Litaay, 2005), sedangkan menurut Kjorsvik et al. (1990), salah satu faktor pembatas pada keberhasilan produksi massal benih ikan dan spesies budidaya lainnya adalah kualitas telur. Pada TKG yang terakhir, gonad bersifat lembek dan bewarna pucat.
Pengelompokan TKG dan kualitas telur berdasarkan diameternya merupakan pedoman penting dalam menentukan penggunaan induk pada pembenihan buatan. Adanya pembenihan buatan sebagai salah satu alternatif bagi usaha budidaya diharapkan mampu meningkatkan produksi benih dengan periode yang dapat ditentukan.
Effendie  (1979)  bahwa pada umumnya  ikan jantan mencapai matang  gonad lebih awal daripada betina. sedangkan menurut (Mayunar dan Ahmad,  1994) Perbedaan musun pemijahan  ikan disebabkan oleh adanya fluktuasi  musim hujan tahunan,  letak geografis dan kondisi ikan.
Effendie  (1991) menyatakan  bahwa sejalan dengan  pertumbuhan  gonad,  maka  gonad  akan semakin bertambah besar dan berat  sampai batas  maksimum ketika terjadi pemijahan, sedangkan menurut  Effendie (1979), gonad  jantan dan gonad betina  diamati TKG-nya secara morfologi berdasarkan  ciri TKG modifikasi Cassie.
Menurut Putri Ratna Mariskha dan Nurlita Abdulgani (2012), adanya kecenderungan semakin tinggi TKG maka kisaran panjang dan berat tubuh semakin tinggi. Selain itu dijumpai pula ikan dengan ukuran kisaran panjang dan berat yang sama tidak mempunyai TKG yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan dimana ikan tersebut hidup, ada tidaknya ketersediaan makanan, suhu, salinitas dan kecepatan pertumbuhan ikan itu sendiri.Hal ini disebabkan karena ikan yang telah matang gonad akan beruaya untuk memijah dan akan kembali ke habitatnya setelah memijah.
Hasil analisis  terhadap ukuran  ikan pada saat pertama kali matang gonad  (Udupa,1986  in Herianti  dan Subani,  I 993) menunjukkan  bahwa  ikan jantan cenderung lebih cepat matang  dibandingkan  dengan  ikan betina. Perbedaan  ukuran  tersebut kemungkinan disebabkan  oleh parameter pertumbuhan yang berbeda, sehingga dalam suatu kelas umur dapat saja  terjadi perbedaan  saat pertama kali matang gonad  antara.iantan  dan betina. Menurut Lisna (2011), pemijahan adalah salah satu dari proses reproduksi ikan, dan proses lainnya meliputi seksualitas, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG) dan fekunditas.
Prosentase yang tinggi dari TKG yang besar merupakan puncak pemijahan walaupun pemijahan sepanjang tahun. Komposisi TKG ini dapat diperoleh keterangan waktu mulai dan berakhirnya kejadian pemijahan dan puncaknya, dan menurut Rizal dalam nani (2011) tahap perkembangan gonad terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertumbuhan gonad dan tahap pematangan gonad.
Menurut Effendie dalam Rizka (2004), tingkat kematangan gonad (TKG) adalah tahap perkembangan gonad tertentu sebelum sampai ikan memijah. Penentuan TKG dapat dilakukan secara morfologi. Untuk penentuan TKG secara morfologi dapat dilihat dari bentuk, panjang, berat dan warna serta perkembangan isi gonad.
Menurut Effendie dalam Rizka (2004), dalam proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan, sebagian hasil metabolisme tertuju untuk kematangan gonad. Gonad akan bertambah besar ukurannya. Ukuran panjang ikan saat pertama kali matang gonad berhubungan dengan pertumbuhan ikan dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya terutama ketersediaan makanan. Oleh karena itu ukuran ikan pada saat pertama kali matang gonad tidak selalu sama.
Menurut Atmaja dalam Nani (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad adalah faktor internal (perbedaan spesies, umur, ukuran, serta sift-sifat fisiologis dari ikan tersebut) dan faktor eksternal (makanan, suhu, arus, dan adanya individu yang berlainan jenis kelamin yang berbeda dan tempat memijah yang sama.
Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven  
1.        Dara
Organ sexual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung. Testes dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai berwarna abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata biasa
2.        Dara berkembang
Testes dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjang setengah atau lebih sedikit dari rongga bawah. Telur dapat dilihat dengan kaca pembesar
3.        Perkembangan I
Testes dan ovarium berbentuk bulat, kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat oleh mata seperti serbuk putih.
4.        Perkembangan II
Testes putih kemerahan-merahan. Tak ada pati jantan atau sperma bila perut ditekan. Ovarium berwarna orange kemerahan, telur sudah jelas dapat dibedakan.
5.        Bunting
Organ sexual mengisi ruang bawah, testes warna putih telur bulat, jernih dan masak.
6.        Mijah
Telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut bentuk bulat telur terdapat di ovarium.
7.        Mijah atau salin
Gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat.
8.        Salin
Testes dan ovarium kosong dan berwarna merah, beberapa telur sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.
9.        Pulih salin
Testes dan ovarium berwarna jernih, abu-abu menjadi merah

       Tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky
1.        Tidak masak
            Ukuran gonad kecil, belum ingin reproduksi
2.        Masa istirahat
Gonad kecil, tidak dapat dibedakan dengan mata
3.        Hampir masak
Telur dapat dibedakan dengan mata, testes dari transparan ke warna rose
4.        Masak
Mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan.
5.        Reproduksi
Bila diberi tekanan produk sexual akan menonjol keluar dari lubang pelepasan
6.        Keadaan salin
            Produk seks telah dikeluarkan, lubang genital berwarna kemerahan, gonad mengempis

7.        Masa istirahat
Produk seks telah dikeluarkan, lubang genital telah pulih, gonad kecil dan telur belum terlihat oleh mata
Tabel   . Penentuan tingat kematangan gonad secara morfologi berdasarkn modifikasi Cassie (Effendie, 1997)
TKG
BETINA
JANTAN
I
Ovari seperti benang, panjang sampai kedepan rongga tubuh, warna jernih, permukaan licin
Testes seperti benang, lebih pendek dan terlihat ujungnya dirongga tubuh, warnanya  jernih
II
Ukuran ovari lebih besar, warnanya lebih gelap kekuning- kuningan, telur belum terlihat jelas tanpa kaca pembesar
Ukuran testes lebih besar, warnanya putih seperti susu, bentuk lebih jelas daripada TKG I
III
Ovari berwarna, secara morfologi butir-butir telur mulai kelihatan dengan mata. Butir-butir nyak makin kelihtan
Permukaan testes makin bergerigi, warnanya makin putih dan makin besar. Dalam keadan diawetkan mdah putus
IV
Ovari bertambah besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan-pisahkan. Butir-butir minyak tidak tampak, mengisi1/2 2/3 rongga perut terdesak
Seperti pada TKG III, tampak lebih jelas, testes semakin pejal
V
Ovari berkerut, dinding tebal, butir telur sisa terdapat bagian posterior, banyak telur seperti TKG II.
Testis bagian anterior kempis dan bagian posterior masih berisi






4.2.    Materi dan Metode
4.2.1.            Materi
a.              alat
         Alat yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” dapat dilihat pada tabel
Tabel   . Alat digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan
No
Alat
Ketelitian
Kegunaan
1.
2.

3.
Tissu
Sterofom

Buku Kunci TKG
-
30 x 20cm

-
Membersihkan alat – alat.
Meletakkan gonad ikan yang akan diamati
Sebagai referensi
4.
5.

6.
Timbangan elektrik
Buku kunci plankton
Pisau cutter
0,01 gram
-

-
Untuk menimbang gonad ikan
Sebagai referensi

Sebagai alat pemotong

b.                   bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” dapat dilihat pada tabel
Tabel   . Bahan yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan
No
Bahan
Kegunaan
1.
Gonad ikan (Nemipterus nematophorus) betina
Sebagai bahan praktikum tingkat kematangan gonad.





4.2.2.            Metode
 Metode yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” adalah:



             

Gambar   . Diagram Alir Praktikum Materi Tingkat Kematangan Gonad












            4.3.     Hasil dan Pembahasan
      4.3.1.  Hasil
                            Hasil yang didapatkan pada Praktikum Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” tersaji dalam tabel
Tabel   . Hasil praktikum Biologi Perikanan pada tabel berikut:
Kel
Jenis
kelamin
TKG
Ukuran
Gonad(gr)
Pengisisan

Warna
Nikolsky
Kestevan
Cassie
5
Masak
Perkembangan II
IV
3,47
1/4
Kuning

Pemasakan
Perkembangan II
IV
1,61
 1/8
Kuning
6
Masak
Perkembangan II
III
2,87
1/4
Kuning kecoklatan

Pemasakan
Perkembangan II
III
2,57
1/4
Kuning kecoklatan
7
Masak
Perkembangan I
III
1,29
1/4
Kuning

Masak
Perkembangan I
III
1,59
1/4
Kuning
8
Reproduksi
Bunting
V
0,66
1/16
Putih pucat

Masak
Perkembangan I
III
3,86
1/4
Kuning







4.3.2.  Pembahasan
            Tujuan Dari Praktikum dari Praktikum Biologi Perikanan Materi Tingkat Kematangan Gonad adalah mengetahui Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ikan, mengetahui secara makroskopis organ reproduksi secara internal, mengetahui cara identifikasi organ seks primer dari ikan, baik bentuk dan perkembangan gonad serta mengetahui gambaran dan anatomi organ seksualitas pada ikan.
            Pengamatan gonad ikan dan diidentifikasi, pada kelompok kami menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina pertama dalam keadaan masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Sedangkan ikan betina kedua sedang dalam pemasakan (hampir masak), telur dapat dibedakan dengan mata, testes dari transparan ke warna rose. Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan II, yaitu testes putih kemerahan-merahan, tak ada pati jantan atau sperma bila perut ditekan, ovarium berwarna orange kemerahan, telur sudah jelas dapat dibedakan. Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat IV, artinya gonad makin besar, telur berwarna kuning mudah dipisahkan, butir minyak tidak tampak, mengisi setengah atau dua pertiga rongga perut, usus terdesak. Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 3,47gr dan pengisian nya ¼ rongga perut berwarna kuning, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 1,61gr dan pengisian perutnya 1/8 rongga perut dan berwarna kuning.
                        Pengamatan gonad ikan, dan diidentifikasi, pada kelompok 6 menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina pertama dalam masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Sedangkan ikan betina kedua sedang dalam pemasakan (hampir masak), telur dapat dibedakan dengan mata, testes dari transparan ke warna rose. Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan II, yaitu testes putih kemerahan-merahan, tak ada pati jantan atau sperma bila perut ditekan, ovarium berwarna orange kemerahan, telur sudah jelas dapat dibedakan. Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat III, yaitu gonad berwarna putih, secara morfologi telur mulai kelihatan butirnya dengan mata, Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 2,87gr dan pengisian nya ¼ rongga perut berwarna kuning kecoklatan, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 2,57gr dan pengisian perutnya 1/4 rongga perut dan berwarna kuning kecoklatan..
                        Pengamatan gonad ikan, dan diidentifikasi, pada kelompok 7 menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad  ikan betina pertama dan kedua dalam keadaan masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan I, yaitu testes dan ovarium berbentuk bulat, warna merah dengan pembuluh kapiler, telur dapat terlihat seperti serbuk putih. Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat III, yaitu gonad berwarna putih, secara morfologi telur mulai kelihatan butirnya dengan mata. Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 1,29gr dan pengisian nya ¼ rongga perut berwarna kuning, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 1,59gr dan pengisian perutnya 1/4 rongga perut dan berwarna kuning.
            Pengamatan gonad ikan, dan diidentifikasi, pada kelompok 8, menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan jantan dalam keadaan reproduksi, yaitu bila diberi tekanan produk sexual akan menonjol keluar dari lubang pelepasan. Sedangkan pada ikan betina sedang dalam keadaan masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Menurut Kestevan, gonad ikan jantan dalam keadaan bunting, yaitu organ sexual mengisi ruang bawah, testes warna putih telur bulat, jernih dan masak. Sedangkan ikan betina sedang dalam perkembangan I, artinya testes dan ovarium berbentuk bulat, warna merah dengan pembuluh kapiler, telur dapat terlihat seperti serbuk putih. Menurut Cassie, gonad ikan jantan sedang dalam tingkat V, yaitu Testis bagian belakang kempis dan bagian dekat pelepasan masih berisi. Sedangkan pada ikan betina, dalam tingkat III, yaitu gonad berwarna putih, secara morfologi telur mulai kelihatan butirnya dengan mata. Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 0,66gr dan pengisian nya 1/16 rongga perut berwarna putih pucat, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 3,86gr dan pengisian perutnya 1/4 rongga perut dan berwarna kuning.
Menurut Atmaja dalam Nani (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad adalah faktor internal (perbedaan spesies, umur, ukuran, serta sift-sifat fisiologis dari ikan tersebut) dan faktor eksternal (makanan, suhu, arus, dan adanya individu yang berlainan jenis kelamin yang berbeda dan tempat memijah yang sama.
4.4.      Kesimpulan
4.4.1    Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Tingkat Kematangan Gonad adalah:
1.    Pengamatan gonad ikan pada kelompok kami menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina pertama dalam keadaan masak. Sedangkan ikan betina kedua sedang dalam pemasakan (hampir masak). Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan II. Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat IV. Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 3,47gr dan pengisian nya ¼ rongga perut berwarna kuning, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 1,61gr dan pengisian perutnya 1/8 rongga perut dan berwarna kuning; dan
2.    Dengan melakukan praktium Tingkat Kematangan Gonad, maka dapat diketahui berat gonad pada ikan tersebut, setelah mengetahui berat gonad pada ikan tersebut maka dapat melakukan perhitungan pada indeks kematangan gonad.
4.4.1.      Saran
Saran yang dapat disamaikan untuk praktikum Biologi Perikanan adalah:
  1. Sebaiknya mikroskop diperbanyak sehingga mempercepat pengamatan untuk beberapa kelompok yang melakukan praktikum; dan
  2. Sebaiknya waktu yang diberikan untuk melakukan perhitungan panjang berat lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA


Effendie, Ichsan. 2002. Biologi Perikanan. Bogor:Yayasan Pustaka Nusatama.
Margaretha Solang & Djuna Lamondo.2009. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo. (Diakses pada 22 November 2012)
Nani Triana. 2011. POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855) DI PERAIRAN TELUK JAKARTA, JAKARTA UTARA. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. (Diakses pada 22 November 2012)
Putri Ratna Mariskha dan Nurlita Abdulgani, 2012. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) .Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). (Diakses pada 17 November 2012)
Rizka Juraida. 2004. BEBERAPA ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN TETET(Johnius belangerri C.V) DI PERAIRAN PANTAI MAYANGAN, PAMANUKAN, JAWA BARAT. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. (Diakses pada 22 November 2012)
Sulistiono, Mia Rahmatul  Jannah, Yunizar Ernawati .lurnal Iktiologi  Indonesia,  Vol.  l. No.2, Th.2001:3l-37.Fakultas Perikanan  dan  Ilmu Kelautan  - IPB. (Diakses pada 17 November 2012)
Sulistiono', Tri Hastuti Kurniatil, Etty Riani', Seiichi Watanabe2. .lurnal Iktiologr Indonesia. Vol. I No 2. Th 2001. rFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia. (Diakses pada 17 November 2012)

1 komentar: