IV.
TINGKAT KEMATANGAN GONAD
4.1. Tinjauan Pustaka
Tingkat Kematangan Gonad (TKG)
adalah tahap-tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan
memijah. Pencatatan tahap-tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui
perbandingan ikan-ikan yang akan melakukan reproduksi dengan yang tidak
(Affandi et al. 2007).
Tingkat kematangan gonad dapat dipergunakan sebagai
penduga status reproduksi ikan,
ukuran dan umur pada
saat pertama kali matang gonad,
proporsi jumlah stok yang
secara produktif matang dengan pemahaman
tentang siklus reproduksi bagi
suatu populasi atau
spesies (Nielson, 1983).
Pada pembenihan buatan, telur dan
sperma diperoleh dengan cara pembedahan organ gonad dan diharapkan dengan cara
ini dapat meningkatkan produksi benih karena keseluruhan isi gonad dapat
termanfaatkan. Kemampuan reproduksi abalone pada dasarnya ditentukan oleh
kualitas telur terutama ukuran dan
komposisi biokimianya (Litaay, 2005), sedangkan menurut Kjorsvik et al. (1990), salah satu faktor
pembatas pada keberhasilan produksi massal benih ikan dan spesies budidaya
lainnya adalah kualitas telur. Pada TKG yang terakhir, gonad bersifat lembek
dan bewarna pucat.
Pengelompokan TKG dan kualitas telur berdasarkan diameternya merupakan
pedoman penting dalam menentukan penggunaan induk pada pembenihan buatan.
Adanya pembenihan buatan sebagai salah satu alternatif bagi usaha budidaya diharapkan
mampu meningkatkan produksi benih dengan periode yang dapat ditentukan.
Effendie (1979) bahwa pada umumnya ikan jantan mencapai matang gonad lebih
awal daripada betina. sedangkan
menurut (Mayunar dan Ahmad, 1994)
Perbedaan musun pemijahan ikan
disebabkan oleh adanya fluktuasi musim
hujan tahunan, letak geografis dan
kondisi ikan.
Effendie (1991) menyatakan bahwa sejalan dengan
pertumbuhan gonad, maka
gonad akan semakin bertambah besar dan
berat sampai batas maksimum ketika terjadi pemijahan, sedangkan
menurut Effendie (1979), gonad jantan dan gonad
betina diamati TKG-nya secara morfologi
berdasarkan ciri TKG modifikasi Cassie.
Menurut Putri Ratna
Mariskha dan Nurlita Abdulgani (2012), adanya kecenderungan semakin
tinggi TKG maka kisaran panjang dan berat tubuh semakin tinggi. Selain itu
dijumpai pula ikan dengan ukuran kisaran panjang dan berat yang sama tidak
mempunyai TKG yang sama. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan
dimana ikan tersebut hidup, ada tidaknya ketersediaan makanan, suhu, salinitas
dan kecepatan pertumbuhan ikan itu sendiri.Hal ini disebabkan karena ikan yang
telah matang gonad akan beruaya untuk memijah dan akan kembali ke habitatnya
setelah memijah.
Hasil analisis terhadap
ukuran ikan pada saat pertama kali
matang gonad (Udupa,1986 in Herianti
dan Subani, I 993)
menunjukkan bahwa ikan jantan cenderung lebih cepat matang dibandingkan
dengan ikan betina.
Perbedaan ukuran tersebut kemungkinan disebabkan oleh parameter pertumbuhan yang berbeda,
sehingga dalam suatu kelas umur dapat saja
terjadi perbedaan saat pertama
kali matang gonad antara.iantan dan betina. Menurut Lisna (2011), pemijahan adalah salah satu dari proses
reproduksi ikan, dan proses lainnya meliputi seksualitas, tingkat kematangan
gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG) dan fekunditas.
Prosentase yang tinggi dari TKG yang besar merupakan puncak pemijahan
walaupun pemijahan sepanjang tahun. Komposisi TKG ini dapat diperoleh
keterangan waktu mulai dan berakhirnya kejadian pemijahan dan puncaknya, dan menurut Rizal dalam nani (2011) tahap perkembangan gonad terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertumbuhan
gonad dan tahap pematangan gonad.
Menurut Effendie dalam Rizka (2004), tingkat kematangan
gonad (TKG) adalah tahap perkembangan gonad tertentu sebelum sampai ikan
memijah. Penentuan TKG dapat dilakukan secara morfologi. Untuk penentuan TKG
secara morfologi dapat dilihat dari bentuk, panjang, berat dan warna serta
perkembangan isi gonad.
Menurut Effendie dalam Rizka (2004), dalam proses reproduksi sebelum
terjadi pemijahan, sebagian hasil metabolisme tertuju untuk kematangan gonad.
Gonad akan bertambah besar ukurannya. Ukuran panjang ikan saat pertama kali
matang gonad berhubungan dengan pertumbuhan ikan dan faktor lingkungan yang
mempengaruhinya terutama ketersediaan makanan. Oleh karena itu ukuran ikan pada
saat pertama kali matang gonad tidak selalu sama.
Menurut Atmaja dalam Nani (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi saat
pertama kali ikan matang gonad adalah faktor internal (perbedaan spesies, umur,
ukuran, serta sift-sifat fisiologis dari ikan tersebut) dan faktor eksternal
(makanan, suhu, arus, dan adanya individu yang berlainan jenis kelamin yang
berbeda dan tempat memijah yang sama.
Tingkat kematangan gonad menurut Kesteven
1.
Dara
Organ sexual sangat kecil berdekatan di bawah tulang
punggung. Testes dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai berwarna
abu-abu. Telur tidak terlihat dengan mata biasa
2.
Dara berkembang
Testes dan ovarium jernih, abu-abu merah. Panjang
setengah atau lebih sedikit dari rongga bawah. Telur dapat dilihat dengan kaca
pembesar
3.
Perkembangan I
Testes
dan ovarium berbentuk bulat, kemerah-merahan dengan pembuluh kapiler. Mengisi
kira-kira setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat oleh mata
seperti serbuk putih.
4.
Perkembangan II
Testes
putih kemerahan-merahan. Tak ada pati jantan atau sperma bila perut ditekan.
Ovarium berwarna orange kemerahan, telur sudah jelas dapat dibedakan.
5.
Bunting
Organ sexual mengisi ruang bawah, testes
warna putih telur bulat, jernih dan masak.
6.
Mijah
Telur dan sperma keluar dengan sedikit
tekanan ke perut bentuk bulat telur terdapat di ovarium.
7.
Mijah atau salin
Gonad belum kosong sama
sekali, tidak ada telur yang bulat.
8.
Salin
Testes dan ovarium kosong dan berwarna
merah, beberapa telur sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.
9.
Pulih salin
Testes dan ovarium
berwarna jernih, abu-abu menjadi merah
Tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky
1.
Tidak masak
Ukuran gonad kecil, belum ingin reproduksi
2.
Masa istirahat
Gonad kecil, tidak dapat
dibedakan dengan mata
3.
Hampir masak
Telur dapat dibedakan
dengan mata, testes dari transparan ke warna rose
4.
Masak
Mencapai berat maksimum tetapi belum keluar
bila perut diberi sedikit tekanan.
5.
Reproduksi
Bila diberi tekanan produk sexual akan
menonjol keluar dari lubang pelepasan
6.
Keadaan salin
Produk seks telah dikeluarkan, lubang
genital berwarna kemerahan, gonad mengempis
7.
Masa istirahat
Produk seks telah dikeluarkan, lubang
genital telah pulih, gonad kecil dan telur belum terlihat oleh mata
Tabel . Penentuan tingat kematangan gonad secara
morfologi berdasarkn modifikasi Cassie (Effendie, 1997)
TKG
|
BETINA
|
JANTAN
|
I
|
Ovari seperti benang, panjang sampai kedepan
rongga tubuh, warna jernih,
permukaan licin
|
Testes seperti benang, lebih pendek dan terlihat ujungnya
dirongga tubuh,
warnanya jernih
|
II
|
Ukuran ovari
lebih besar, warnanya lebih gelap kekuning- kuningan, telur belum terlihat
jelas tanpa
kaca pembesar
|
Ukuran testes lebih besar, warnanya putih seperti susu, bentuk lebih jelas daripada TKG
I
|
III
|
Ovari berwarna, secara morfologi butir-butir telur
mulai kelihatan dengan mata. Butir-butir nyak makin kelihtan
|
Permukaan testes makin bergerigi, warnanya makin putih dan makin besar. Dalam keadan diawetkan mdah putus
|
IV
|
Ovari
bertambah besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan-pisahkan. Butir-butir minyak tidak tampak, mengisi1/2 – 2/3
rongga perut terdesak
|
Seperti pada TKG III, tampak lebih jelas, testes semakin pejal
|
V
|
Ovari berkerut,
dinding tebal, butir telur sisa terdapat bagian posterior, banyak
telur seperti TKG II.
|
Testis
bagian anterior kempis dan bagian posterior masih
berisi
|
4.2. Materi dan Metode
4.2.1.
Materi
a.
alat
Alat yang digunakan dalam praktikum
Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” dapat dilihat pada tabel
Tabel .
Alat digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan
No
|
Alat
|
Ketelitian
|
Kegunaan
|
1.
2.
3.
|
Tissu
Sterofom
Buku
Kunci TKG
|
-
30 x 20cm
-
|
Membersihkan
alat – alat.
Meletakkan
gonad ikan yang akan diamati
Sebagai
referensi
|
4.
5.
6.
|
Timbangan elektrik
Buku kunci
plankton
Pisau cutter
|
0,01 gram
-
-
|
Untuk menimbang gonad ikan
Sebagai
referensi
Sebagai
alat pemotong
|
b.
bahan
Bahan yang
digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” dapat dilihat pada tabel
Tabel
. Bahan yang digunakan dalam
praktikum Biologi Perikanan
No
|
Bahan
|
Kegunaan
|
1.
|
Gonad ikan (Nemipterus nematophorus) betina
|
Sebagai
bahan praktikum tingkat kematangan gonad.
|
4.2.2.
Metode
Metode yang digunakan dalam
praktikum Biologi Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” adalah:
Gambar . Diagram Alir Praktikum Materi Tingkat
Kematangan Gonad
4.3.
Hasil dan Pembahasan
4.3.1. Hasil
Hasil yang
didapatkan pada Praktikum Biologi
Perikanan “Tingkat Kematangan Gonad” tersaji dalam tabel
Tabel . Hasil praktikum Biologi Perikanan pada tabel berikut:
Kel
|
Jenis
kelamin
|
TKG
|
Ukuran
Gonad(gr)
|
Pengisisan
|
Warna
|
||
Nikolsky
|
Kestevan
|
Cassie
|
|||||
5
|
♀
|
Masak
|
Perkembangan II
|
IV
|
3,47
|
1/4
|
Kuning
|
|
♀
|
Pemasakan
|
Perkembangan II
|
IV
|
1,61
|
1/8
|
Kuning
|
6
|
♀
|
Masak
|
Perkembangan II
|
III
|
2,87
|
1/4
|
Kuning kecoklatan
|
|
♀
|
Pemasakan
|
Perkembangan II
|
III
|
2,57
|
1/4
|
Kuning kecoklatan
|
7
|
♀
|
Masak
|
Perkembangan I
|
III
|
1,29
|
1/4
|
Kuning
|
|
♀
|
Masak
|
Perkembangan I
|
III
|
1,59
|
1/4
|
Kuning
|
8
|
♂
|
Reproduksi
|
Bunting
|
V
|
0,66
|
1/16
|
Putih pucat
|
|
♀
|
Masak
|
Perkembangan I
|
III
|
3,86
|
1/4
|
Kuning
|
4.3.2. Pembahasan
Tujuan Dari Praktikum dari Praktikum
Biologi Perikanan Materi Tingkat Kematangan Gonad adalah mengetahui Tingkat
Kematangan Gonad (TKG) ikan, mengetahui secara makroskopis organ reproduksi secara
internal, mengetahui cara identifikasi organ seks primer dari ikan, baik bentuk
dan perkembangan gonad serta mengetahui gambaran dan anatomi organ seksualitas
pada ikan.
Pengamatan gonad ikan dan diidentifikasi,
pada kelompok kami menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina pertama dalam keadaan masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila
perut diberi sedikit tekanan.
Sedangkan ikan betina kedua sedang dalam pemasakan
(hampir masak), telur dapat dibedakan dengan mata, testes
dari transparan ke warna rose. Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan II, yaitu testes putih kemerahan-merahan, tak ada pati jantan atau sperma bila perut
ditekan, ovarium berwarna orange kemerahan, telur sudah jelas dapat dibedakan.
Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat IV,
artinya gonad makin besar, telur berwarna kuning
mudah dipisahkan, butir minyak tidak tampak, mengisi setengah atau dua pertiga
rongga perut, usus terdesak. Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh
adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 3,47gr dan pengisian nya ¼ rongga perut
berwarna kuning, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 1,61gr dan
pengisian perutnya 1/8 rongga perut dan berwarna kuning.
Pengamatan gonad ikan, dan diidentifikasi,
pada kelompok 6 menghasilkan
tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina
pertama dalam masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum
keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Sedangkan ikan betina kedua sedang dalam pemasakan
(hampir masak), telur dapat dibedakan dengan mata, testes
dari transparan ke warna rose. Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan II, yaitu testes putih kemerahan-merahan, tak ada pati jantan atau sperma bila perut
ditekan, ovarium berwarna orange kemerahan, telur sudah jelas dapat dibedakan.
Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat III,
yaitu gonad berwarna putih, secara morfologi telur
mulai kelihatan butirnya dengan mata, Setelah melakukan pengukuran hasil yang
diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 2,87gr dan pengisian nya ¼
rongga perut berwarna kuning kecoklatan, sedangkan pada ikan kedua, ukuran
gonadnya 2,57gr dan pengisian perutnya 1/4 rongga perut dan berwarna kuning kecoklatan..
Pengamatan gonad ikan, dan diidentifikasi,
pada kelompok 7 menghasilkan
tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina
pertama dan kedua dalam keadaan masak, artinya mencapai berat
maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan I, yaitu testes dan ovarium berbentuk bulat, warna merah
dengan pembuluh kapiler, telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat III,
yaitu gonad berwarna putih, secara morfologi telur
mulai kelihatan butirnya dengan mata. Setelah melakukan pengukuran hasil yang
diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama adalah 1,29gr dan pengisian nya ¼
rongga perut berwarna kuning, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 1,59gr
dan pengisian perutnya 1/4 rongga perut dan berwarna kuning.
Pengamatan gonad ikan, dan diidentifikasi,
pada kelompok 8, menghasilkan
tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan jantan dalam keadaan reproduksi,
yaitu bila diberi tekanan produk sexual akan menonjol
keluar dari lubang pelepasan. Sedangkan pada ikan betina sedang dalam keadaan
masak, artinya mencapai berat maksimum tetapi belum
keluar bila perut diberi sedikit tekanan. Menurut Kestevan, gonad ikan jantan dalam
keadaan bunting, yaitu organ sexual mengisi ruang bawah, testes warna putih telur bulat, jernih
dan masak. Sedangkan ikan betina sedang dalam perkembangan I, artinya testes dan ovarium berbentuk bulat, warna merah dengan pembuluh kapiler,
telur dapat terlihat seperti serbuk putih. Menurut Cassie, gonad ikan jantan
sedang dalam tingkat V, yaitu Testis bagian
belakang kempis dan bagian dekat pelepasan masih berisi. Sedangkan pada ikan
betina, dalam tingkat III, yaitu gonad
berwarna putih, secara morfologi telur mulai kelihatan butirnya dengan mata.
Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah ukuran gonad ikan pertama
adalah 0,66gr dan pengisian nya 1/16 rongga perut berwarna putih pucat,
sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 3,86gr dan pengisian perutnya 1/4
rongga perut dan berwarna kuning.
Menurut Atmaja dalam
Nani (2008), faktor-faktor yang
mempengaruhi saat pertama kali ikan matang gonad adalah faktor internal
(perbedaan spesies, umur, ukuran, serta sift-sifat fisiologis dari ikan
tersebut) dan faktor eksternal (makanan, suhu, arus, dan adanya individu yang
berlainan jenis kelamin yang berbeda dan tempat memijah yang sama.
4.4. Kesimpulan
4.4.1 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan yang dapat diambil
dari praktikum Tingkat Kematangan Gonad adalah:
1.
Pengamatan
gonad ikan pada kelompok kami menghasilkan tingkat kematangan gonad menurut Nikolsky, Kestevan, dan Cassie. Menurut Nikolsky, gonad ikan betina pertama dalam keadaan masak. Sedangkan ikan betina kedua
sedang dalam pemasakan (hampir masak). Menurut Kestevan, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang mengalami perkembangan II.
Menurut Cassie, gonad ikan betina pertama dan kedua sedang dalam tingkat IV. Setelah melakukan pengukuran hasil yang diperoleh adalah
ukuran gonad ikan pertama adalah 3,47gr dan pengisian nya ¼ rongga perut
berwarna kuning, sedangkan pada ikan kedua, ukuran gonadnya 1,61gr dan pengisian
perutnya 1/8 rongga perut dan berwarna kuning; dan
2.
Dengan melakukan praktium Tingkat Kematangan Gonad,
maka dapat diketahui berat gonad pada ikan tersebut, setelah mengetahui berat
gonad pada ikan tersebut maka dapat melakukan perhitungan pada indeks kematangan
gonad.
4.4.1.
Saran
Saran yang dapat disamaikan untuk praktikum
Biologi Perikanan adalah:
- Sebaiknya mikroskop diperbanyak sehingga mempercepat pengamatan untuk beberapa kelompok yang melakukan praktikum; dan
- Sebaiknya waktu yang diberikan untuk melakukan perhitungan panjang berat lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, Ichsan. 2002. Biologi
Perikanan. Bogor:Yayasan Pustaka Nusatama.
Margaretha Solang & Djuna Lamondo.2009.
Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan. Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas
Negeri Gorontalo. (Diakses pada 22 November 2012)
Nani Triana. 2011. POLA PERTUMBUHAN
DAN REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus moluccensis Bleeker, 1855) DI PERAIRAN
TELUK JAKARTA, JAKARTA UTARA. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
PERTANIAN BOGOR. (Diakses pada 22 November 2012)
Putri Ratna Mariskha dan Nurlita
Abdulgani, 2012. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) .Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS). (Diakses pada 17 November 2012)
Rizka Juraida. 2004. BEBERAPA ASPEK
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN TETET(Johnius
belangerri C.V) DI PERAIRAN PANTAI MAYANGAN, PAMANUKAN, JAWA BARAT. FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. (Diakses pada 22 November
2012)
Sulistiono, Mia Rahmatul Jannah, Yunizar Ernawati .lurnal
Iktiologi Indonesia, Vol.
l. No.2, Th.2001:3l-37.Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan - IPB. (Diakses
pada 17 November 2012)
Sulistiono',
Tri Hastuti Kurniatil, Etty Riani', Seiichi Watanabe2. .lurnal Iktiologr
Indonesia. Vol. I No 2. Th 2001. rFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia. (Diakses pada 17 November 2012)
terima kasih...
BalasHapus