Jumat, 10 Mei 2013

plankton net dan grab sampler


Net Plankton
Plankton net merupakan jaring dengan mesh size yang disesuaikan dengan plakton. Penggunaan jaring plakton selain praktis juga sampel yang diperoleh cukup banyak. Jaring plankton net biasa terbuat dari nilon, umumnya berbentuk kerucut dengan berbagai ukuran, tetapi rata-rata panjang jaring adalah 4-5 kali diameter mulutnya. Jaring berfungsi untuk menyaring air serta plakton yang berada didalamnya. Karena itu plakton yang tertangkap sangat bergantung pada ukuran mesh size, maka ukuran mesh size yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis atau ukuran plankton yang akan diamati. Ukuran plakton yag relatif besar (terutama zooplankton) menggunakan jaring No.0 atau No.3, sedangkan yang lebih untuk plankton yang lebih kecil menggunakan No.15 atau No.20. untuk perairan dangkal didaerah tropis, Wickstead menganjurkan mesh size dengan ukuran 30-50 µm untuk fitoplankton dan zooplankton  kecil. Sedangkan untuk mezooplakton yang lebih besar digunakan ukuran mesh size 150-175 µm.
Bagian akhir ujung jating terdapat bucket alat penampung plankton yang terkumpul. Alat penampung ini biasanya berbentuk tabung yang mudah dicopot dari tabungnya. Prinsipnya bucket harus memenuhi syarat:
1. dapat dengan mudah dioperasikan dilaut
2. tidak menampung air terlalu banyak.

Cara Menggunakan Plankton Net
Metode pengambilan sampel menggunakan plankton net terbagi atas dua cara tergantung pada tujuan yang diiginkan, biasanya dibedakan atas :
1. Sampling Secara Horizontal: Metoda pengambilan plankton secara horizontal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebaran plankton horizontal.. Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik kapal menuju ke titik lain, penganbilan sampel seiring pergerakan kapal secara perlahan (±2 knot), plankton net ditarik untuk jarak dan waktu tertentu (biasanya ± 5-8 menit). Jumlah air tersaring diperoleh dari angka pada flowmeter atau dengan mengalikan jarak diantara dua titik tersebut dengan diameter plankton net. Flowmeter untuk peningkatan ketelitian. Dengan cara horozontal sampel terbatas pada satu lapisan saja.
2. Sampling Secara Vertikal: Merupakan cara termudah untuk mengambil sampel dari seluruh kolom air (coposite sample). Ketika kapal berhenti, plankton net diturunkan sampai ke kedalaman yang diinginkan dengan pemberat dibawahnya. Setelah itu plankton net ditariknya keatas dengan kecepatan konstan. Untuk mesh size halus digunakan kecepatan 0,5 m/detik untuk mata jaring kasar 1,0 m/detik.
3. Sampling Secara Miring (Obelique): jaring diturunkan perlahan ketika kapal bergerak perlahan (±2 knot). Besar sudut kawat dengan garis vertikal ± 45˚, setelah mencapai kedalaman yang diinginkan plankton net ditarik secara perlahan dengan posisi sudut yang sama. Sampel yang didapat merupakan plankton yang terperangkap dari berbagai lapisan air. Kelemahan metode ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif lama.
Kelebihan dan Kekurangan Plankton Net
Kelebihannya:
1. Penggunaan jaring plankton selain praktis juga sampel yang diperoleh cukup banyak karena jaring plankton net biasa terbuat dari nilon.

Kekurangannya :
1. Dalam penggunaanya alat ini sulit untuk memperkirakan jumlah air yang disaring.
2. Plankton yang tertangkap sangat bergantung pada ukuran mesh size, maka ukuran mesh size yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis atau ukuran plankton yang akan diamati.
3. Bagian akhir ujung jating terdapat bucket adalah alat penampung plankton yang telah terkumpul  yang tidak dapat menampung air terlalu banyak.


Grab Sampler
Grab sampler berfungsi untuk mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi dan dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal. Berdasarkan ukuran dan cara operasional, ada dua jenis grab sampler yaitu grab sampler berukuran kecil dan besar. Grab sampler yang berukuran kecil dapat digunakan dan dioperasionalkan dengan mudah, hanya dengan menggunakan boat kecil alat ini dapat diturunkan dan dinaikkan dengan tangan. Pengambilan sampel sedimen dengan alat ini dapat dilakukan oleh satu orang dengan cara menrunkannya secara perlahan dari atas boat agar supaya posisi grab tetap berdiri sewaktu sampai pada permukaan dasar perairan. Pada saat penurunan alat, arah dan kecepatan arus harus diperhitungkan supaya alat tetap konstant pada posisi titik sampling. Grab Sampler yang berukuran besar memerlukan peralatan tambahan lainnya seperti winch (kerekan) yang sudah terpasang pada boat/kapal survey berukuran besar. Alat ini menggunakan satu atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen. Grab diturunkan dengan posisi rahang/jepitan terbuka sampai mencapai dasar perairan dan sewaktu diangkat keatas rahang ini tertutup dan sample sedimen akan terambil.
Kelebihan dan Kekurangan Grab Sampler
Kelebihannya :
Keuntungan pemakaian grab sampler adalah lokasi sampel dapat ditentukan     dengan pasti jadi perkiraan kedalam perairan dapat diketahui.
Kekurangannya :
Kerugiannya adalah kapal harus berhenti sewaktu alat dioperasikan, sampel teraduk, dan beberapa fraksi sedimen yang halus mungkin hilang.